Sejarah Panjang PERSIKAD, Klub Sepakbola Yang Pernah Jadi Kebanggaan Warga Depok
Sejarah Persikad Depok |
Sejarah dan Awal Berdiri Persikad
Klub ini didirikan pada tahun 1990 oleh Bapak Dr. Yuyun Wirasaputra dengan tujuan agar Depok dapat secara mandiri memberdayakan dan membina pemain sepakbola yang berasal dari wilayah Depok. Dr. Yuyun Wirasaputra pernah menjabat sebagai Pelaksana Tugas Wali Kota Depok selama dua tahun dari 1996-1997 dan menjabat sebagai Wakil Wali Kota Depok pada periode 2006-2011.
Persikad sendiri merupakan akronim atau singkatan dari Persatuan Sepakbola Indonesia Kota Administratif Depok. Ya, ketika Persikad didirikan status kota Depok masih sebagai kota administratif (Kotif) dan masih menjadi bagian dari Kabupaten Bogor. Klub ini secara kepemilikan merupakan milik Pemerintah Kota Depok dan dibiayai dari APBD Kota Depok. Memang dahulu banyak klub-klub sepakbola yang dimiliki pemerintah kota, kabupaten maupun provinsi dan dibiayai dari APBD daerah masing-masing. Maka logo Persikad ketika itu masih menyematkan logo yang merupakan lambang dari kota Depok.
Logo Persikad dahulu |
Persikad mempunyai beberapa nama julukan seperti The Thunderbolt (Petir), Knight of Ciliwung (Pendekar Ciliwung), Laskar Margonda dan The Margonda Wolves (Serigala-serigala Margonda). Julukan terakhir yaitu Serigala Margonda lah yang pada akhirnya sering dipakai dan disematkan hingga hari ini kepada klub Persikad Depok.
Persikad Dari Masa Ke Masa
Dalam perjalanannya, Persikad tidak hanya diperkuat pemain-pemain lokal namun juga diperkuat pemain asing seperti Yusuke Sasa (Jepang), Jean Paul Boumsong (Kamerun) dan Nana Onana (Nigeria). Pemain dalam negeri yang pernah memperkuat tim Persikad antara lain mantan kapten TimNas Indonesia, M. Roby, kemudian adik dari Boaz Solossa yaitu Nehemian Solossa serta Irfan Boax. Hingga akhirnya pada tahun 2007 Persikad pernah menjadi runner-up Liga Divisi 1 Indonesia setelah kalah tipis 0 - 1 dari klub Persibo Bojonegoro di Stadion Manahan Solo dalam Final Divisi 1. Pencapaian tersebut membuat Persikad berhak promosi ke Divisi Utama Indonesia di tahun kompetisi 2008.
Persikad tahun 2009 - 2014
Permasalahan finansial Persikad berlanjut hingga pada tahun 2009 seorang pengusaha bernama Edy Joenardy melalui PT Persikad mengambil alih kepemilikan Persikad dari Pemerintah Kota Depok dan karena Persikad mendapat suntikan dana segar akhirnya Persikad dapat mengikuti kembali kompetisi Divisi Utama. Namun sejak pindah kepemilikan tersebut, Persikad bukanlah menjadi klub kebanggaan Kota Depok karena markas Persikad oleh pemilik yaitu Edy Joenardy langsung dipindahkan ke kota Cirebon dan namanya kemudian menjadi Persikad Cirebon. Bahkan sang pemilik akan mengganti namanya Persikad menjadi Cirebon United pada kompetisi tahun 2010, namun rencana tersebut akhirnya tidak terealisasi. Tak ada informasi, apakah logo Persikad sejak diambil alih tersebut apakah berubah dengan dihilangkannya logo Kota Depok?
Persikad tahun 2015
Beralih kepemilikan ke pihak swasta membuat kondisi keuangan Persikad tak jua kunjung membaik seperti yang diharapkan, walau demikian Persikad (Cirebon) tetap konsisten berada di Divisi Utama hingga musim kompetisi tahun 2014.
Di bawah manajemen PT Persikad tak membuat kondisi finansial Persikad membaik hingga akhirnya Persikad pada tahun 2015 dijual kepada warga Kabupaten Purwakarta dan berganti nama menjadi Persikad Purwakarta yang tentunya markas klub turut pindah ke Purwakarta. Rencananya pada kompetisi tahun 2016, Persikad akan diganti namanya menjadi Purwakarta Jaya atau Purwakarta FC.
Persikad Purwakarta |
Pada tahun 2016 Mohammad Idris terpilih menjadi Wali Kota Depok dan atas inisiatif beliau akhirnya Persikad kembali diboyong ke Kota Depok dari Purwakarta melalui PT. Persikad Paricara Dharma. Persikad telah kembali ke Depok di bawah manajemen baru, namun ternyata tak membuat klub bangkit dan nyatanya tak bertahan lama. Entah kenapa, tapi ada yang menduga masalah internal di dalam PT. Persikad Parcara Dharma yang akhirnya membuat Persikad dilepas kepemilikannya.
Persikad tahun 2017
Hanya setahun ke Kota Depok, akhirnya Persikad terbang ke tetangga dekat : Bogor. Ya, Persikad dijual dan beralih kepemilikan (dibawah manajemen PT. Sumber Adibrata Jaya). PT. Sumber Adibrata Jaya kemudian mengganti nama Persikad menjadi Bogor FC yang bermain di Liga 3 Indonesia.
Persikad berubah menjadi Bogor FC |
Persikad tahun 2019
Di tahun yang sama pergantian nama Bogor FC menjadi SULUT United, warga Depok juga mendapatkan berita gembira tentang Persikad. Adalah PT. Persikad Depok Bersatu yang pada 21 Mei 2019 mengakuisi sebuah klub sepakbola asal Purwakarta yang bermain di Liga 3 Indonesia bernama Mars Gelatik FC.
Klub tersebut kemudian diganti namanya menjadi Persikad 99 dan telah resmi didaftarkan menjadi anggota PSSI dan saat ini bermain di Liga 3 Indonesia. Nama baru dan tentu juga logo baru, tapi mungkin ada yang aneh pada logo baru tersebut yaitu penggunaan angka "1999". Angka 1999 adalah angka tahun, dimana pada tahun 1999 secara resmi Kota Depok statusnya berubah naik dari Kota Administratif menjadi Kotamadya (Daerah Tingkat II). Kenapa tidak menggunakan angka "1990" sebagai tahun kelahiran Persikad ya? Entahlah, mungkin itu kemauan dari manajemen.
Logo baru, semangat baru. Persikad 1999 Depok |
Assalamualaikum min,mau tanya dong, buku sejarah persikad bisa didapatkan dimana ya min
BalasHapusSetahu kami belum ada yang menerbitkan buku sejarah Persikad
Hapus